27 Mei 2013

Kenangan Putih Abu-abu





Seperti yang diketahui, setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan. Setiap kata hai, seringkali berakhir dengan selamat tinggal. Sama halnya dengan persahabatan. Apalagi bila bersahabat dengan teman di sekolah.

Tidak bisa dipungkiri, sekolah menjadi salah satu tempat yang sangat berarti dalam kehidupan kita. Bukan hanya sebagai tempat mencari ilmu, melainkan juga tempat mencari arti persahabatan.

Pendidikan di mulai dari tingkat TK, SD, SMA, sampai dengan Perguruan Tinggi. Namun entah mengapa, di antara semua tingkatan pendidikan tersebut, sma paling berarti.

Ya, masa SMA adalah masa paling berharga. Hal ini dikarenakan, SMA adalah masa mencari jati diri, mengenal lawan jenis, bahkan sebagai ajang mencari sahabat sejati. Tidak heran, jika kenangan di masa SMA tidak akan terlupakan.

Kenangan itu di mulai dari masa ospek. Mungkin kebanyakan orang beranggapan ospek adalah masa terberat dalam hidup mereka. Masa terberat dimana setiap siswa baru harus bersiap menghadapi lingkungan sekolah yang baru. Bukan hanya harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah, melainkan juga harus bersiap menghadapi tingkah laku kakak kelasnya.

Bukan rahasia lagi, jika di masa ospek kakak kelas selalu bertingkah. Bertingkah disini maksudnya adalah selalu mempunyai ide untuk menjahili siswa siswi baru. Misalnya siswa siswi diminta untuk membawa makanan. Namun kakak kelas biasanya memberitahu makanan tersebut dalam nama yang unik. Contohnya cokelat berjerawat. Tentu saja, itu bukan nama makanan yang sebenarnya. Cokelat berjerawat yang dimaksud adalah beng-beng. (*ups nyebut merk , hha)

Tidak hanya soal makanan, terkadang kakak kelas juga selalu mencari jalan untuk memberikan tugas kepada siswa siswi baru. Sebenarnya itu bukan tugas, melainkan hanya keisengan kakak kelas. Namun keisengan tersebut biasanya dikarenakan siswa atau siswi tersebut berbuat kesalahan. Keisengan yang biasanya terjadi adalah kakak kelas meminta siswa atau siswi baru untuk mencari senior lainnya.

Untuk mencari senior yang dimaksud kakak kelas tidaklah mudah. Biasanya kakak kelas sudah saling sepakat untuk pura-pura tidak tahu. Tidak heran, jika seringkali banyak siswa siswi yang gagal untuk menjalankan hukuman tersebut. Meskipun begitu, ada juga yang berhasil.

Walaupun ospek menjadi masa terberat, namun ada juga kebahagiaannya. Tidak bisa dipungkiri, masa ospek juga dijadikan sebagai ajang mencari jodoh. Banyak kakak kelas yang akhirnya menjalin hubungan special dengan siswa siswi baru. Misalnya dengan memulai dengan saling berkenalan, bertukar nomor, pendekatan, hingga akhirnya menjalin hubungan lebih (alias pacaran :D).

Masa ospek telah berakhir, kini saatnya memulai lembaran baru menempuh pendidikan SMA. Mulai mempersiapkan diri menghadapi materi baru, guru baru, lingkungan baru, dan teman baru. Di kelas X, mungkin belum terjalin keakraban di antara satu sama lainnya atau sekadar saling kenal saja. Namun seiring berjalannya waktu keakraban pun akan terjalin. Bukan hanya sesama siswa siswi, melainkan juga dengan para guru dan staf sekolah lainnya.

Biasanya di kelas XI kita baru bisa merasa nyaman berada di sekolah tersebut. Mungkin karena sudah bisa beradaptasi dengan baik. Bercanda menjadi kebiasaan sehari-hari dengan teman-teman di sekolah. Bahkan, kita tak canggung untuk mengobrol dengan para guru. Hal inilah yang saya rasakan di masa SMA.

Seiring berjalannya waktu, kita juga harus mempersiapkan mental dan kemampuan dengan baik untuk menghadapi ujian nasional di kelas XII. Biasanya kelas XII adalah momen yang paling mengharukan. Mengharukan karena kita baru mulai menyadari betapa indahnya masa SMA. Bahkan terkadang, di kelas XII kita baru menemukan sahabat sejati (maybe yes, maybe no).

Kita baru sadar betapa nyamannya ketika berada dengan sahabat-sahabat. Entah saat berbincang bersama, makan di kantin, curhat di perpus (pengalaman saya :D), atau saat bermain bersama. Detik demi detik menjelang masa berakhirnya SMA biasanya digunakan sebaik mungkin, untuk menghabiskan waktu bersama para sahabat.

Biasanya detik detik menuju ujian nasional bukan dimanfaatkan untuk fokus belajar, melainkan menghabiskan waktu dengan sahabat. Contohnya saja dengan bermain bersama. Kemudian, karena tidak ingin menyia-nyiakan momen bersama tersebut, terkadang kita memotretnya menjadi sebuah foto. Foto yang nantinya berperan sebagai media penyimpanan masa berharga kita saat bersama sahabat.

Meskipun demikian, kita harus menyadari bahwa perpisahan mulai menghampiri. Disitulah timbul rasa haru yang menggebu-gebu dalam diri setiap siswa siswi. Canda, tawa, sedih, haru, yang dulu pernah ada, nanti hanya bisa terekam dalam memori kita.

Tak ada cara apapun yang bisa kita lakukan untuk menghindari perpisahan. Mungkin hanya janji yang bisa terucap dalam diri masing-masing. Janji untuk tetap menjalin persahabatan, meski sudah selesai sekolah. Janji untuk tetap berkomunikasi satu sama lain. Hal ini dikarenakan, komunikasi menjadi kunci utama dalam mempertahankan suatu hubungan, termasuk persahabatan.

Meski susah satu tahun lulus SMA, tapi jujur hingga saat ini kenangan indah bersama sahabat tetap melekat di hati. Ingin rasanya menghabiskan waktu bersama kembali. Entah bermain bersama, makan, atau hanya sekadar mengobrol santai. Apapun itu, asalkan aku bisa bertatap muka dengan kalian, rasa rindu itu bisa terobati sobat.

Sulit rasanya untuk merencanakan waktu besama kalian. Kegiatan yang berbeda menjadi benteng kuat yang menghalangi kita. Aku tak bisa mencurahkan rasa rinduku secara langsung kepada kalian sahabat. Hingga akhirnya aku memilih untuk menuliskan isi hatiku dalam sebuah puisi, puisi perpisahan.

Tapi karena aku tidak ahli dalam menulis puisi, jadi harap maklum yah (hhe). Namun yang terpenting, puisi ini aku berikan khusus untuk kalian sahabat. Sahabat yang telah mewarnai hari-hariku semasa SMA.

Perpisahan

Saat-saat seperti ini tidak akan terjadi lagi
tawa dan canda yang biasa kita lontarkan tak akan terdengar lagi
hanya ada suara isak tangis dan haru dari sekitar
saatnya berpisah dengan kalian
entah kita dapat bertemu lagi atau tidak
entah kita dapat berkumpul lagi atau tidak
kita tidak tau..
jika waktu dapat diputar
aku menginginkan kebahagiaan itu kembali
dan terulang lagi
ini bukanlah akhirnamun ini hanyalah perpisahan
dan merupakan awal dari kehidupan kita yang baru
kenangan indah ini tak akan pernah kita lupakan
walau berat rasanya tapi kita akan tetap tegar
walau kita terpisah jauh
kenangan kita tak akan sirna
tetesan air mata tak akan pernah jatuh
karena dengan jatuhnya tetesan air mata ini
semua kenangan bersama kita akan sirna juga

Dari postingan kali ini, aku hanya ingin berbagi cerita masa SMA. Masa yang diawali dengan ospek, berjalan dengan canda, dan harus berakhir dengan perpisahan. Namun ini adalah langkah awal dalam menjalani persahabatan. Persahabatan sejati tentunya tidak akan bisa terpisah, sekalipun masa sekolah telah usai. Selalu ada cara untuk menyempatkan waktu bersama. Waktu untuk memutar kembali kenangan-kenangan indah dalam persahabatan kita.

2 komentar: