CINTA, KEBAHAGIAAN,
KESEDIHAN, KECANTIKAN dan KEKAYAAN
Hey hey hey sobat, baru juga berapa hari ga posting udah
kangen aja ni buka blog.
Postingan kali ini hampir sama dengan postingan lainnya yang
bertemakan Cinta. Namun, cerita Cinta ini dijamin membuat para sobat terenyuh,
terlarut, terbawa ke dalam ceritanya (ahaha agak lebay sih).
Nah, tunggu apalagi ayo baca,
Cerita ini berkisahkan tentang 5 sifat yang terdampar di
sebuah pulau. 5 sifat itu adalah CINTA, KEBAHAGIAAN, KESEDIHAN, KEKAYAAN, KECANTIKAN.
Kelima sifat tersebut terdampar disebuah pulau yang tak
berpenghuni. Tidak ada satu orang pun yang mereka temui di pulau tersebut.
Melihat suasana pulau yang nampak sepi, mereka pun merasa sangat ketakutan.
Ketakutan tersebut membuat mereka bingung harus melakukan apa, supaya bisa
pergi dari pulau itu.
Dari kelima sifat tersebut tidak mempunyai inisiatif apa-apa
untuk menjadikan suasana pulau tersebut menjadi lebih baik.
Beberapa saat kemudian…..
Kelima sifat tersebut CINTA, KEBAHAGIAAN, KESEDIHAN, KEKAYAAN,
dan KECANTIKAN mulai mencari sesuatu yang berguna untuk diri mereka
masing-masing.
Pulau tak berpenghuni tersebut berada tidak jauh dari
gunung. Kemudian muncul beberapa tanda
yang menendakan bahwa beberapa saat lagi gunung tersebut akan meletus. Ketika
mereka sedang sibuk mencari-cari cara untuk menyelamatkan diri, terdengar suara
yang amat keras.
Mendengar suara tersebut, mereka pun mencari-cari asal mula
bunyinya. Tidak lama kemudian, mereka tahu bahwa suara keras yang tadi terdengar
berasal dari gunung meletus.
Gunung yang meletus tersebut mengakibatkan, air laut semakin
lama semakin naik. Hal ini memungkinkan pulau tak berpenghuni tenggelam.
Mengetahui hal itu, mereka sibuk mencari sesuatu untuk menyelamatkan diri
masing-masing.
Tapi sayangnya, CINTA tidak seberuntung 4 sifat lainnya. CINTA
tidak berhasil menemukan apapun untuk menyelamatkannya. Air laut sudah mulai
menutupi mata kaki CINTA, namun ia belum juga menemukan sesuatu untuk menyelamatkan
dirinya.
Beberapa saat kemudian……..
Air semakin meninggi, ketika itu CINTA melihat KEKAYAAN
sudah berhasil mendapatkan perahu untuk menyelamatkan diri. Lalu CINTA
memanggilnya.
CINTA : KEKAYAAN… KEKAYAAN tolong aku, aku ingin pergi dari
pulau ini tapi tak ada satu perahu pun yang tersisa untukkku.
KEKAYAAN : Maaf CINTA, perahuku sudah penuh dengan
barang-barang yang nilainya sangatlah mahal.
Tanpa berpikir panjang, KEKAYAAN pun pergi meninggalkan CINTA
tanpa rasa bersalah
Tidak lama kemudian, datang KECANTIKAN yang juga sudah
mendapatkan perahu untuk menyelamatklan diri. CINTA pun memanggil KECANTIKAN
dan berharap mau menolongnya.
CINTA : KECANTIKAN…KECANTIKAN tolong aku, aku tidak bisa
berenang
KECANTIKAN : Maaf CINTA, saya kan cantik sedangkan kamu
kotor. Aku tidak suka dengan hal” kotor. Aku tidak ingin perahuku yang cantik
menjadi jelek, karena pakaianmu kotor.
Untuk kedua kalinya, CINTA tidak berhasil menemukan orang
yang mau menolongnya. Padahal, air sudah mulai menutupi badannya.
Kemudian datanglah KESEDIHAN bersama perahunya dihadapan CINTA.
CINTA : KESEDIHAN… KESEDIHAN tolonglah aku, aku tidak mau
hanyut terbawa ombak laut ini.
KESEDIHAN : Maaf CINTA, tapi saya sedang sedih. Saya ingin
meratapi KESEDIHAN saya seorang diri. Maaf….
Ternyata, KESEDIHAN pun tidak bisa menolong CINTA.
Namun, tidak lama setelah itu datanglah KEBAHAGIAAN. KEBAHAGIAAN
merupakan harapan terakhir CINTA untuk menyelamatkan dirinya.
CINTA : KEBAHAGIAAN… KEBAHAGIAAN tolong aku. Aku ingin
selamat. Tolong…..
Namun sayangnya, teriakan CINTA tidak terdengar oleh KEBAHAGIAAN.
Hal ini dikarenakan, KEBAHAGIAAN sangat merasa bahagia bisa selamat dari pulau
tak berpenghuni tersebut.
Tubuh CINTA pun semakin lama tenggelam, hanya kepalanya saja
yang belum terendam air. Ternyata, tidak ada satu sifat pun yang bisa menyelamatkan
CINTA. CINTA pun akhirnya tenggelam, tapi tidak lama setelah itu datanglah penyelamat untuk CINTA.
Penyelamat tersebut berhasil membawa CINTA ke pinggir pantai.
Ketika CINTA tersadar, dihadapannya berdiri kakek tua. CINTA
pun bingung berada dimana dan siapakah penyelamat itu sebenarnya?
Lalu CINTA bertanya-tanya ke orang-orang di sekitarnya,
sebenarnya siapa yang telah menyelamatkannya?
Pada akhirnya, CINTA berhasil menjawab rasa penasarannya
tersebut. Ternyata, kakek tua tadi adalah penyelamatnya yang tidak lain WAKTU.
Hanya WAKTU yang bisa mengerti dan menyelamatkan CINTA
Akan tetapi CINTA masih bingung kenapa WAKTU mau
menyelamatkannya. Padahal teman-teman yang mengenalku saja tidak mau menolongku, tapi kenapa dia yang tidak mengenalku
mau menolongku, (gumam CINTA)
Jawabannya sangat sederhana “Sebab hanya WAKTUlah yang tahu
betapa berharganya CINTA”
CINTA yang tumbuh karena rupa (KECANTIKAN/KETAMPAN) akan
pudar dimakan usia.
CINTA yang tumbuh karena KEKAYAAN, akan hilang karena
kehidupan selalu berputar kadang diatas kadang dibawah.
CINTA yang tumbuh akan KEBAHAGIAAN dan KESEDIHAN tidak kana
kekal, karena Kesenangan an KESEDIHAN dalam perCINTAan silih berganti.
Akan tetapi, CINTA yang tumbuh seiring berjalannnya WAKTU
akan mampu bertahan. Hal ini dikarenakan, detik demi detik ia pergunakan untuk
memahami arti CINTA yang sesungguhnya.
So, buat para sobat yang udah punya pasangan (pacar) jaga
dia dan pahami dia secara perlahan namun pasti.






nice posting :)
BalasHapusmakasih :)
BalasHapus