All About
Valentine
Seperti yang kita ketahui, valentine day sangat identik dengan
berbagai barang yang menunjukkan rasa kasih sayang. Bisa saja berupa coklat
berbentuk hati, bunga mawar merah, atau sekadar kartu ucapan selamat hari valentine.
Mungkin valentine dianggap sebagai hari yang special. Tapi ada
juga sebagian orang yang tidak memiliki kesan berarti pada perayaan valentine day
(bisa jadi para jomblo, tapi ga slalu juga sih)
Sejarah Valentine
Menurut sejarah,
perayaan valentine berawal dari budaya Amerika. Pada awalnya, di Amerika
perayaan Velentine (hari kasih sayang) dirayakan dengan bertukar kartu ucapan. Namun,
seiring berjalannya waktu perayaan tersebut berubah menjadi acara saling
bertukar bunga, coklat, bahkan sepasang kalung.
Ternyata, sejarah valentine bukan hanya dari Amerika, ada juga
catatan sejarahnya dari Athena, Yunani. Tentu Athena dan Amerika memiliki
sejarah yang berbeda mengenai valentine. Di Athena perayaan valentine dilakukan,
karena dipercaya pada tanggal 14 febuari adalah hari penyatuan antara Dewa Zeus
dan Dewi Hera. Dewa Zeus adalah penguasa langit, dikenal sebagai dewa terkuat, sedangkan
Dewi Hera adalah dewi kesetiaan.
Dewa Zeus dan Dewi Hera merupakan dua sosok yang mempunyai
peran penting bagi kehidupan mayarakat Yunani pada saat itu. Tidak heran, hari
penyatuan cinta mereka (hari pernikahan) diabadikan menjadi valentine day (hari
kasih sayang).
Valentine Dimata Islam
Bagi umat muslim, perayaan Valentine day diharamkan. Namun bukan
berarti islam tidak memiliki kasih sayang. Justru agama islam penuh dengan
kasih sayang.
Hal ini terbukti dari beberapa kisah di dalam alquran tentang
indahnya jalinan kasih sepasang umat muslim. Mulai dari pasangan antara Nabi Rasulullah.
Saw dengan Khadijah, Adam dan Hawa, dan Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abu
Thalib.
Kisah Romantis
Rasulullah. Saw dan Siti Khadijah
Mungkin beberapa di antara kalian sudah tahu cerita mengenai
keromantisan Rasulullah. Saw dan Siti Khadijah. Ya, Rasulullah. Saw dan Siti Khadijah
merupakan sepasang suami istri.
Meskipun umur Siti Khadijah lebih tua dibandingkah Rasulullah.
Saw, namun itu bukan menjadi halangan untuk menyatukan cinta mereka. Siti
Khadijah dan Rasulullah. Saw hidup sederhana, meskipun mempunyai harta
berlimpah. Sikap rendah hati dan bijaksana selalu diperlihatkan keduanya kepada
semua orang.
Siti Khadijah adalah istri yang setia mendampingi Rasulullah.
Saw, dikala susah maupun senang. Disaat orang lain menyalahkan Rasulullah. Saw,
Khadijah selalu berada didepan untuk membelanya. Disaat orang lain mencaci maki
Rasulullah. Saw, Khadijah selalu menenangkannya. Ya, Khadijah merupakan sosok
istri setia dimata Rasulullah. Saw.
Tidak heran, Rasulullah. Saw selalu menjaga keromantisan
hubungannya bersama Khadijah. Setiap hari, Rasulullah. Saw selalu menyempatkan
waktu untuk membelai kepala Khadijah dengan penuh kasih sayang. Dan tak jarang,
Rasulullah. Saw tidur diatas pangkuan Khadijah. Selain itu, Rasulullah. Saw
juga mempunyai panggilan sayang untuk khadijah, yaitu si pipi merah.
Mungkin bagi anak muda zaman sekarang, panggilan seperti itu
tidak bermakna apa-apa. Berbeda halnya dengan dulu, penggilan sayang adalah
panggilan yang jarang diucapkan orang lain. Bukan seperti anak zaman sekarang
yang panggilan sayangnya standar (pasaran abisss. ahaha), seperti beibz, honey,
darling, yang, pipih mimih, bunda ayah, dan masih banyak lagi.
Bagi Rasulullah. Saw, Khadijah merupakan sosok istri paling
sempurna, karena hanya dari Khadijah lah Rasulullah. Saw bisa mendapatkan
keturunan.
Kisah Cinta
Adam dan Hawa
Nah, untuk kisah yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi
di telinga Anda. ya, kisah cinta Adam dan Hawa memang populer dalam sejarah
Kisah Cinta Islam.
Kisah ini dimulai, saat Adam dan Hawa adalah sepasang suami
istri yang berada di Surga. Allah melarang mereka berdua untuk memakan buah
terlarang. Namun, hasutan iblis menjerumuskan keduanya untuk memakan buah
terlarang tersebut. Allah akhirnya murka kepada Adam dan Hawa dan menjatuhkan
mereka ke bumi.
Adam dan hawa dijatuhkan ke bumi di tempat yang berbeda. Adam diturunkan
di Sarandeep (India), sedangkan Hawa di Jeddah. Allah sengaja memisahkan
mereka, karena telah melanggar perintahNya. Namun, karena Adam dan hawa
senantiasa berdoa dan memohon ampun kepada Allah atas perbuatannya, allah
mempertemukan mereka kembali.
Pertemuan itu terjadi di padang Arafah. Setelah itu Adam dan
Hawa kembali bersatu dan melahirkan anak-anaknya.
Kisah Cinta Fatimah Az Zahra
dan Ali bin Abu Thalib
Fatimah Az Zahra merupakan salah satu anak Rasulullah. Saw.
Fatimah Az Zahra dikenal sebagai perempuan yang lembut, namun mempunyai sikap
tegas dan penuh keberanian. Tidak heran banyak lelaki yang terpikat oleh
kepribadiannya tersebut.
Ada 3 orang yang datang melamar Faimah Az Zahra secara
bergantian. Orang yang pertama melamar adalah Abu Bakar As Sidiq, beliau adalah
sahabat rasululah yang kaya raya namun bijaksana. Tapi entah mengapa, Fatimah
Az Zahra menolak lamaran Abu Bakar As Sidiq.
Orang yang kedua melamar Fatimah Az Zahra adalah Umar bin
Khatab, beliau juga sahabat Rasulullah. Saw yang kaya raya dan rendah hati.
Tapi untuk kedua kalinya, Fatimah menolak lamaran tersebut.
Dan terakhir ada seorang pemuda sederhana yang bernama Ali Bin
Abu thalib. Ali Bin Abu Thalib
sebenarnya sudah lama memendam rasa sayang kepada Fatimah Az Zahra. Akan tetapi
keterbatasannya dalam hal ekonomi, membuat keberanian Ali Bin Abu Thalib
melamar Fatimah Az Zahra menciut.
Ali Bin Abu Thalib sadar, dirinya hanya pria sederhana yang
punya baju besi untuk berperang. Tak ada kekayaan lain yang dimilikinya selain
itu. Ali Bin Abu tHalib beranggapan, Umar Bin Khattab dan Abu Bakar As Sidiq
yang kaya raya saja ditolak, apalagi dirinya yang miskin. Hal inilah yang membuat Ali Bin Abu Thalib
sempat putus asa.
Tapi entah apa yang membuat Ali Bin Abu Thalib tiba-tiba
mmpunyai keberanian yang cukup besar. Suatu
hari Ali Bin Abu Thalib memberanikan diri datang ke rumah Fatimah Az Zahra
untuk melamarnya. Dengan perasaan tak menentu, khawatir, dan cemas, Ali Bin Abu
Thalib mempersiapkan dirinya untuk menerima apapun jawabannya.
Ternyata, jodoh tak kemana. Fatimah Az Zahra menerima lamaran
Ali Bin Abu thalib dengan senang hati. Tanpa menunggu waktu lama, dua hari
berikutnya Rasulullah. Saw menikahkan Fatimah dan Ali Bin Abu Thalib. Untuk
pernikahannya tersebut, Ali Bin Abu Thalib menggadaikan baju emasnya tersebut,
karena hanya itulah barang berharga miliknya. Sungguh sangat mengharukan sekali
rasanya (kalo kata anak muda “so sweet”).
Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abu Thalib hidup sederhana.
Fatimah Az Zahra adalah wanita yang kuat dan setia. Fatimah Az Zahra bukan
hanya menghabiskan hari-harinya dengan mengurus anak dan suaminya, melainkan
juga menjadi relawan para korban perang. Ya, disaat waktu luang, Fatimah Az
Zahra ikut membantu mengobati mereka yang terluka saa perang. Tidak heran, jika
Fatimah Az Zahra dikenal sebagai sosok wanita yang kuat.
Bukan hanya itu, meskipun dalam kesehariannya, Fatimah Az Zahra
selalu sibuk, tapi dia tidak pernah meninggalkan shalat sekalipun. Ibadah-ibadah
lainnya juga tidak pernah ditinggalkan, seperti tadarus (membaca al quran)
Memang didunia ini tidak ada yang sempurna, begitu pun Fatimah
Az Zahra. Suatu ketika Fatimah Az Zahra mengeluh atas semua kegiatan yang
dilakukannya. Fatimah Az Zahra berkeluh kesah kepada Ayahnya, Rasulullah. Saw.
Fatimah Az Zahra berkata pada Rasululah sudah tidak kuat
mengurus anaknya sendiri, sehingga ia berniat untuk mencari pembantu. Namun,
dengan lembutnya Rasulullah. Saw berkata “ semua rasa lelah dan permasalahan
akan terasa mudah, hanya dengan berdzikir”
Dari situlah Fatimah Az Zahra sadar bahwa mengeluh tak ada
gunanya. Fatimah Az Zahra kembali
mengurus anak-anaknya, suaminya (Ali Bin Abu Thalib), dan para korban perang.
Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa perayaan Valentine
diharamkan dalam Agama Islam. Ya, karena kasih sayang itu bukan hanya
ditunjukkan di tanggal 14 febuari, melainkan harus setiap hari, setiap waktu,
bahkan setiap saat.
So, jalani harimu dengan kasih sayang :)